Rasionalisasi Balasan Ibadah berupa kemudahan dunia

By Akhmad Baizuri 05 Apr 2024, 00:02:24 WIB Dunia Islam
Rasionalisasi Balasan Ibadah berupa kemudahan dunia

Tangerang, Ediksi.com -Andaikan dunia ini tempat pembalasan tentu para nabi, aulia, ulama adalah orang yang paling kaya sejagad raya, maka janganlah berharap harta berlimpah dan balasan duniawi dari ibadah yang yang kita lakukan, andaipun itu terjadi maka hal demikian merupakan manifestasi sifat Rahman Allah kepada semua makhlukNya, yang kemudian berlaku hukum kausalitas / sebab-akibat dari semua apa yang diusahakan makhluk. Mereka yang berusaha pasti akan mendapat, siapa yang menanam pasti akan menuai hasil.

Adapun rizki harta yang berlimpah setelah kita banyak bermunajat dan ibadah itu merupakan side efek dari ketenangan hati yang diraih dari ibadah. Secara ilmiah hal demikian dapat dijelaskan, bahwa dalam keadaan tenang, keadaan jiwa yang tentram akan lebih mudah kita berusaha dan mencari rizki, banyak pakar dan ahli dibidang pikiran mengkorelasikan ketenangan pikiran, optimisme dengan kemudahan dibidang finansial. (Law of Attraction) memiliki keterkaitan yang cukup erat. Hukum tarik-menarik mengajarkan bahwa pikiran positif dan energi yang kita pancarkan akan menarik hal-hal positif ke dalam hidup kita, sedangkan pikiran negatif akan menarik hal-hal negatif. Dalam konteks ini, ketenangan pikiran merupakan kunci utama untuk menciptakan pikiran positif.

Ketenangan pikiran membantu seseorang untuk fokus pada hal-hal yang diinginkan, menghilangkan keraguan dan kecemasan yang bisa menghasilkan pikiran negatif. Dengan pikiran yang tenang dan positif, seseorang lebih mampu memancarkan energi yang positif ke dalam alam semesta, sehingga menarik pengalaman dan
hasil yang positif.

Baca Lainnya :

Imam Ghazali, seorang cendekiawan besar dalam tradisi Islam, juga menekankan pentingnya kebersihan jiwa dan ketenangan pikiran dalam mencapai kesuksesan dan keberuntungan. Dalam karyanya yang terkenal, "Ihya Ulumuddin" (Revival of the Religious Sciences), beliau menguraikan tentang pentingnya tazkiyah al-nafs (penyucian jiwa) dan mujahadah (usaha keras) untuk mencapai ketenangan batin dan meningkatkan etos kerja.

Pikiran optimis, prasangka baik, tidak khawatir terhadap apa yang dihasilkan setelah ikhtiar  bisa didapat melalui pendekatan diri kepada Allah swt dengan jalan beribadah sesai tuntunan yang disyariatkan. Dikala kita ikhlas beribadah maka saat itu kita mengalami rileks dan mendapat ketenangan jiwa hingga mampu berfikir kreatif dan berbuat produktif dan meningkatkan etos kerja tinggi.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment